Duel



Matahari dengan ganasnya menyengat kulit yang penuh dengan peluh. Debu berterbangan dari tanah kering yang dikoyak-koyak oleh dua pasang kaki yang mengambil kuda-kuda. Dua pasang mata saling beradu tajam. Napas turun naik terdengar dengan jelas. Dua petarung tengah mempertaruhkan nasib negeri dalam sebuah duel!
Sumber : www.fotolibra.com
Dua gladiator berada di tengah stadion yang ditonton puluhan ribu pasang mata. Ditambah jutaan pasang mata yang melihat mereka dari layar kaca. Semua mulut tercekat. Napas mereka seakan terhenti ketika syaraf mereka tegang dengan duel sengit tersebut.
Samson dengan otot baja diprediksi akan memenangkan pertandingan oleh sebagian penonton. Apalagi postur tubuhnya yang begitu meyakinkan : tegap, besar, dan kuat! Sorot matanya dapat meluluhkan lawan manapun. Begitu tajam dan membuat ciut. Tangannya mengepal. Dia menyiapkan tinju andalannya.
Hercules yang menjadi lawan duelnya juga diprediksi akan memenangkan duel ini oleh sebagian penonton. Rahangnya kuat, ototnya juga tak kalah bajanya dari Samson, uratnya tampak seperti kawat menambah kegarangannya. Dia tampak menyiapkan kuda-kuda untuk melakukan sebuah tendangan maut yang menjadi jurus pelumpuh musuh.
Waktu melambat. Dua mata tetap saling menatap tajam. Sesekali Samson memperhatikan gerak lawannya. Hercules mengikuti setiap gerik musuhnya. Terik matahari menambah panas duel mematikan ini.
***
Segerombolan penonton bersorak sorai. Dentuman muncul menggelegar. Itulah teriakan histeris. Para wanita berdebar menunggu apa yang akan terjadi. Sesungguhnya kedua petarung adalah orang yang kuat fisik terkenal baik hati.
Sang Raja yang menjadi penonton utama ikut tercekat. Nafasnya terhenti beberapa saat. Ini adalah pertarungan paling sengit yang disaksikannya seumur hidup. Apalagi, ini merupakan duel yang memperebutkan crown yang tengah dipakainya. Ya, siapa yang menang berhak menjadi pendamping tuan putri yang tidak lain adalah anak perempuan satu-satunya. Dan yang akan menjadi suaminya, dialah yang akan menjadi penggantinya kelak!
Putri sendiri sebenarnya dilanda bingung yang menggunung. Betapa tidak. Dia menyukai kedua petarung itu yang terkenal baik hati dan lady killer. Membuat semua wanita kelapak-kelepek. Sang putri totally netral. Dia rela siapapun yang menang. Dia pasti akan menjadi suami yang baik.
Suara gemuruh penonton semakin membahana. Pendukung yang ternyata sudah membentuk blok sendiri sebelum pertandingan dimulai. Arena penonton menjadi terbagi dua blok. Timur dan barat. Coliseum gegap gempita dengan duel paling panas dalam sejarah.
Kedua petarung yang memiliki track record yang berimbang. Keduanya berhasil membunuh binatang paling buas dalam sejarah. Jika Hercules berhasil menaklukan Hidra Lernea dan Singa Nemea, maka Samson berhasil meruntuhkan istana kerajaan lalim dengan hanya satu hentakan saja.
Dua petarung yang super tangguh.  Duel memanas. Gemuruh penonton memanas. Dua petarung mamanas.
***
Kedua pasang mata masing saling menatap tajam. Pikiran masing-masing berkelana. Ingatan akan perjuangan keduanya berkelindan di ruang pikir mereka berdua. Mereka berdua kembali menelusuri setiap jejak mereka sampai disini, di atas tanah yang sedang mengepulkan debu dengan hawa panas ini.
Samson teringat akan janjinya kepada Tuhan bahwa dia akan menjadi seorang hero untuk umat manusia, menjadi pembela kebenaran dan penumpas kelaliman. Hanya menggunakan kekuatan untuk kebaikan. Dalam lubuk hatinya muncul pertanyaan : kebaikan apa yang diperolehnya dari pertarungan ini?
Hercules teringat akan anak-anak dan istrinya yang dia bunuh karena sebuah kebencian. Ya, kebencian Hera akan dirinya. Hera tak bisa berhenti membenci Hercules walaupun namanya sendiri sebenarnya adalah bagian dari Hercules yang artinya kejayaan Hera. Hera adalah ibu tiri Herkules.
Untuk menebus dosanya Herkules melakukan 12 tugas berat yang diantaraya seperti yang dikatakan tadi : membunuh Singa Nemea dan Hidra Lernea. Selain itu, Herkules juga berjanji akan menjadi pelindung yang lemah dan menumpas penindasan.
Lubuk hati terdalam Herkules berkecamuk. Apa yang menjadi kebaikan dari pertarungan ini?

Bersambung...

Comments

Popular posts from this blog

Memaafkan Diri Sendiri

Merdeka Belajar Meski Covid-19 Mengakar

Puisi Buat Teteh