Posts

Showing posts from January, 2020

Memaafkan Diri Sendiri

Image
Pernahkah kamu merasa tidak pernah bisa bebas dari kesalahan dari masa lalu? Kamu tidak bisa sepenuhnya move on dari itu. Setiap hari selalu ada penyesalan. Hidup terasa berhenti. Kamu anggap dirimu sebuah kegagalan. Aku merasakannya. Dan, sampai sekarang masih berusaha untuk bebas dari rasa bersalah itu. Aku anggap itu sebuah kesalahan karena time zone  yang kumiliki begitu terlambat. Telat. Itu aku rasakan ketika aku membandingkannya dengan journey yang orang lain lalui. Di umur yang sudah kepala tiga, aku membayangkan diriku yang secara materi sudah tidak perlu repot. Agus yang bisa membantu keluarga dengan limpahan materi yang dimilikinya. Agus yang sudah ahli di satu bidang tertentu. Agus yang sudah menjadi something! Keputusan yang masih kuanggap sebuah kesalahan adalah ketika SMK menjadi pilihan. Aku tidak paham sama sekali masalah pendidikan. Apalagi keluargaku; bapak yang tidak sekolah sama sekali. Ibu yang hanya sekolah SD sampai kelas 2. Semua kakakku? Mereka

Puisi Januari

Image
freepik.com Bersama Angin Bersama angin kusampaikan gelisah ini: Tuhan yang marah Nabi yang gerah Orangtua yang kesakitan Angka yang memamah Cinta yang entah Persahabatan yang kian patah Bersama desau angin kuterbangkan resah ini: Masa lalu yang membatu Masa depan yang ditampar kelu Cita yang terhapus waktu Belahan jiwa yang bergeming tanpa restu Sayap patah yang sulit menyatu Peka yang kian tersapu Gegerkalong yang sibuk terlihat sunyi Ia menangis di antara tuts-tuts papan ketik yang meradang Tangisan berbalut tawa menggema Mojang dan jajaka yang berdarah-darah agar bisa mempesona Angin membawa semua lukanya Angin memudarkan setiap sedihnya Angin melenyapkan jejak-jejak nistanya Aku menari bersama angin Berbalut gelisah dan resah itu Perlahan telanjang oleh doa-doa Berganti selendang dari sujud dan air mata Berusaha menghapus air mata jalan yang sunyi Cinta Tanpa Restu Aku diam. Dia diam. Manusia marah. Tuhan geram. Cinta karam. Aku dan dia