Puisi Pernikahan



Bidadariku

Kukulum senyum manatap mata sayu itu.
Kusungging bulan sabit menyambut purnama hati.
Bidadariku...
Nantikanlah kedatangan si kumbang jalang.
Katupkan sayapmu...
Bersemayamlah di ruang rinduku.
Sungguh...
Aku dimabuk rindu menjemput bidadariku.
Ku ingin segera menggambit tanganmu...
Berdua kita dalam ikatan halal, di naungan ridloNya.
Berdua kita menantang fatamorgana fana.
Bersama kita mengetuk pintu-pintuNya.
Berdua...
Hanya berdua melangkah menunggangi sujud-sujud panjang di sepertiga malam.

Bidadariku...
Aku menanti dalam langkah menujuNya
Walau, aku harus merangkak...
Tertatih....
Menggapai janjiNya.
Bidadariku...
Ku ingin segera bersanding denganmu dalam cintaNya
Cimahi, 25 Januari 2014



Pernikahan Illahi
Dalam kesendirian bunga dunia kerap menelanjangi mata,
Sering merayu durjana.
Dalam langkah sunyi kusendiri emas bumi memantulkan cahaya gemerlap,
Menyilaukan mata hati.
Pernikahan Illahi adalah solusi ‘tuk mengambil hati ya Robby,
Pernikahan hakiki, dengannya Adam dan Hawa diberkahi,
Pernikahan sejati, olehnya Khadijah rela mati demi yang dicintai ; sang Nabi.
Pernikahan penuh arti, pernikahan Illahi.

Cimahi, 20 Mei 2013
 



Comments

Popular posts from this blog

Memaafkan Diri Sendiri

Merdeka Belajar Meski Covid-19 Mengakar

Puisi Buat Teteh